Oleh : Rosmaya Rafida Alchusna, S.Pd (Wali Kelas 3)
Tren jajanan online memang menarik perhatian, salah satunya adalah latiao. Camilan asal Tiongkok ini sempat viral karena rasa pedas dan gurihnya. Namun, di balik kelezatannya, latiao kini menjadi sorotan setelah sejumlah kasus keracunan makanan menimpa anak-anak dan remaja. Baru-baru ini terjadi kasus keracunan makanan Latiao pada anak SD di Pemekasan, Madura. Terdapat 40 anak yang mengaku mengeluh muntah setelah memakan Latiao.
Beberapa sekolah sudah menghimbau muridnya untuk tidak memakan Latiao, salah satunya SD Aisyiyah Multilingual Darussalam Kudus yang sudah menghimbau murid-muridnya supaya menjaga kesehatan tubuhnya dengan memilih makanan yang sehat serta memiliki izin edar dari BPOM. siswa juga dihimbau untuk menghindari makanan yang tidak sehat dan belum jelas asal usulnya terutama jajanan yang baru-baru ini sedang tren seperti Latiao, yang berpotensi mengandung bakteri berbahaya dan saat ini Latiao ditarik peredarannya oleh BPOM. Alasan ditarik peredarannya karena Latiao mengakibatkan kasus keracunan.
Para ahli kesehatan telah memberikan penjelasan mengenai potensi bahaya latiao. Beberapa faktor yang menjadi perhatian antara lain:
* Bahan Tambahan: Latiao mengandung berbagai bahan tambahan pangan, termasuk pewarna buatan, pengawet, dan penyedap rasa. Penggunaan bahan-bahan ini dalam jumlah berlebihan dapat memicu reaksi alergi atau masalah kesehatan lainnya, terutama pada anak-anak.
* Kualitas Bahan Baku: Tidak semua produk latiao memiliki kualitas yang sama. Beberapa produk mungkin menggunakan bahan baku yang tidak memenuhi standar keamanan pangan, sehingga berpotensi mengandung bakteri berbahaya seperti Bacillus cereus yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
* Proses Produksi: Proses produksi yang tidak higienis juga dapat menjadi sumber kontaminasi bakteri.
Banyak orang sakit karena makan makanan yang tidak bersih, terutama latiao. Untuk itu, kita harus pintar-pintar memilih makanan yang sehat.
Ayo jadi detektor makanan sehat!, caranya dengan:
* Baca Labelnya: Sebelum makan, lihat dulu kemasannya. Cari tulisan BPOM-nya! Makanan yang punya izin BPOM itu tandanya aman.
* Cuci Tangan yang Rajin: Sebelum makan, cuci tangan pakai sabun sampai bersih ya! Kuman-kuman jahat bisa hilang kalau kita rajin cuci tangan.
* Masak Sampai Matang: Kalau masak sendiri, pastikan matangnya sampai dalam ya! Kuman nggak suka makanan yang matang.
* Jangan Asal Beli: Jangan beli makanan dari penjual yang nggak jelas. Lebih baik kita bawa bekal dari rumah yang sudah dibuat dengan bersih.
Menanggapi kasus keracunan makanan yang diduga disebabkan oleh Latiao, Menanggapi kasus keracunan makanan yang diduga disebabkan oleh latiao, BPOM telah melakukan tindakan preventif dengan menarik semua produk latiao dari pasaran dan menghentikan sementara proses registrasi serta impornya. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakat.
Selain itu, BPOM juga bekerja sama dengan pihak terkait di daerah untuk melakukan pengujian laboratorium guna memastikan keamanan pangan. Hasil uji laboratorium menunjukkan produk ini tercemar bakteri Bacillus cereus. Latiao diduga menjadi penyebab kejadian luar biasa keracunan pangan (KLB KP) di 7 wilayah di Indonesia (Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau).
Hasil pengujian laboratorium terhadap 4 jenis produk latiao positif mengandung bakteri berbahaya yang menyebabkan gejala keracunan berupa sakit perut, pusing, mual, dan muntah. Keempat produk tersebut yakni Luvmi Hot Spicy Latiao, C&J Candy Joy Latiao, KK Boy Latiao, dan Lianggui Latiao.
Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh konsumsi latiao, seperti keracunan makanan yang dapat menyebabkan gejala serius, pengawasan yang ketat terhadap anak-anak menjadi sangat penting. Dengan mengawasi secara cermat jenis makanan yang dikonsumsi anak, kita dapat melindungi mereka dari risiko kesehatan yang tidak diinginkan dan memastikan tumbuh kembang mereka berjalan dengan optimal.
Sekolah juga memiliki peran penting dalam mengawasi konsumsi makanan anak-anak. Dengan memberikan edukasi gizi yang baik dan melarang membawa makanan dari luar yang tidak sehat, seperti latiao, sekolah dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan aman bagi siswa. SD Aisyiyah Multilingual juga sudah membagikan informasi terkait bahayanya Latiao di grup Whatsapp wali murid untuk diajak kerjasama untuk memantau anak-anak supaya tidak membeli jajan sembarangan, terutama jajanan Latiao.
Terkait permasalahan di atas alangkah baiknya orangtua atau orang sekitar yang dekat dengan anak-anak dapat memberikan cemilan yang lezat dan menyehatkan. Banyak pilihan camilan sehat nan lezat yang baik untuk kesehatan. Camilan sehat akan bermanfaat dalam memberikan energi tambahan pada tubuh anak, sehingga peforma anak ketika berkegiatan ataupun belajar menjadi meningkat, dalam hal ini penulis mengutip dari artikel Indonesia Healthcare Coorporation (IHC), disini dijelaskan bahwa kriteria camilan yang menyehatkan, yaitu:
Sumber :
![]() |
Amrina Faatihatun Nisa, S.PdKepala Sekolah
|
Tinggalkan Komentar